Pimpinan Redaksi (Pimred) Journalarta.com, Revandi Antoni Bersama Wiwik Wartawati Medianya Saat Lakukan Konferensi Pers Bersama Para Awak Media
Pangkalpinang, deteksipos – Disinyalir tidak senang terhadap Wiwik alias amoy wartawati media online Journalarta.com yang juga bekerja sebagai Humas CV Bangka Investama Mandiri (BIM) sebagai mitra PT Timah Tbk disebutkan mengkoordinir penambangan rakyat ponton Tambang Inkonvensional (TI) Apung Jalan Laut Kampung Pasir Sungailiat, Kabupaten Bangka, dan memediasi awak media/jurnalis dengan perusahaan.
Hal itu tersebut, disampaikan oleh Revandi Antoni Pimpinan Redaksi (Pimred) Journalarta.com saat menggelar jumpa pers terkait pemberitaan yang menyudutkan wartawan/reporternya secara sepihak tanpa melakukan konfirmasi kepada anak buahnya maupun kepada dirinya selaku pimred, Jum’at (11/3).
“Perlu saya tegaskan bahwa saudari Wiwik memang wartawati saya, dan memang benar ia bekerja di CV BIM membantu menjembatani keperluan sahabat media dengan pihak perusahaan, perlu saya tegaskan salahnya Wiwik itu dimana?,” tegas Revan
Dijelaskannya, sepertinya oknum wartawan yang menulis berita tersebut, copas atau titipan oknum wartawan yang nilai tidak senang atau iri dengan saudari Wiwik (wartawati-red). Buktinya draf berita sebelum diterbitkan oleh media online itu sempat di WA (whatshapp-red) ke Wiwik dan teman-teman wartawan.
“Maaf bila saya katakan oknum wartawan itu tidak mengerti apa itu cover both side? Narasumber dalam berita tersebut tidak jelas, dan tidak memenuhi unsur kaidah Kode Etik Jurnalistik (KEJ-Red) dalam berpedoman Media Siber,” sindir Revan yang juga koordinator liputan KBO Babel.
Bahkan, diungkapkan oleh Revan, justru sangat menyayangkan oknum wartawan yang menaikkan berita copas tersebut, justru dalam hal ini kerapkali meminta bantuan dana kepada pihak perusahaan maupun pengusaha tambang lain.
“Kalau oknum wartawan itu tidak pernah meminta atau menerima sesuatu dari pengusaha tambang yang ada di Bangka Belitung, saya baru kagum, bukti transfer dari rekening kepada oknum wartawan tersebut, semuanya sudah kami ketahui secara lengkap. Ibarat pepatah seperti menepuk air dalam dulang, kepercik muka sendiri,”ungkapnya.
Ia menilai, persoalan tersebut, ditenggarai oknum wartawan itu tidak puas dengan nilai rupiah yang diberikan kepadanya, selain memang tidak senang dengan wartawannya, sebagai humas perusahaan CV BIM.
“Jadi, sudahlah bersikap sok bersih dan mengaku sebagai wartawan profesional. Dengan beralibi menjalankan tugas dan fungsi kontrol, sementara anda sendiri pun masih meminta bantuan dana, dan menerima dana dari pengusaha tambang rakyat. Kalau mau dapat jatah lebih jangan jadi wartawan. Jadilah pelaku penambangan. Mohon maaf bila kurang berkenan tapi ini saya tunjukkan kepada oknum wartawan tersebut,” tegasnya.
Sementara itu, Wiwik mengakui memang benar dirinya bekerja di CV BIM untuk memfasilitasi serta menjembatani keperluan warga masyarakat maupun rekan-rekan media. Menurutnya wajar bila ada wartawan yang menghubungi dirinya, baik dilapangan maupun melalui menelpon dirinya untuk menanyakan nama media dan kartu wartawannya.
“Hal yang biasa, jika ada kawan media yang datang ke lapangan dan telpon saya tanya nama media dan kartu anggota wartawannya, bukan bermaksud apa-apa. Tapi sekarang nih banyak mengaku wartawan, dan sebagai laporan saya ke perusahaan jika ada permohonan bantuan,” Kata Wiwik didampingi Pimrednya.
Adapun media online yang membuat berita penggiringan opini tanpa adanya konfirmasi kepada narasumber yakni Suarababelnews.com dengan link https://suarababelnews.com/ada-oknum-wartawati-dibalik-penambangan-yang-diduga-ilegal-di-das-kampung-pasir/ , kemudian media Inapos.com dengan link https://inapos.com/bermodal-kta-media-online-seorang-wanita-ngaku-wartawan-dan-humas-cv-bim-panitia-tambang-ilegal-foto-kta-awak-media/ dan media Kejarfakta.co dengan link https://babel2.kejarfakta.co/news/31881/diduga-untuk-ditukarkan-dengan-amplop-yang-tidak-layak-terkait-tambang-iiegal-di-jalan-laut-sungailiat-bangka-oknum-wartawati-berani-foto-kta-para-awak-media. (*)