Foto : Kepala Dinas Kominfo Provinsi Bangka Belitung Dr.Sudarman, M.sc
Pangkalpinang, Deteksi– Kepolisian Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Polda Babel) mengelar kegiatan Pengumpulan Data Primer dalam rangka Pengembangan Materi Buku Potret Keselamatan Lalu Lintas Edisi ke 5 tahun 2021, Kamis (16/09/21).
Bertemakan ‘Strategi Stakeholder Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dalam Menjamin Terlaksananya Pelayanan Masyarakat di Era New Normal’, kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Bappeda Babel, Kepala Dishub Babel, Kadis PUPR Kabel, Kepala Dinkes Babel, Kepala PT. Jasa Raharja Babel, Kepala Diskominfo Babel, Kasat lantas Polres Pangkalpinang, serta dikuti oleh seluruh perwakilan polres dan dinas terkait kabupaten/kota se-Babel melalui aplikasi zoom meeting.
Sambutan Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol. Istiono yang dibacakan oleh Ketua Tim Kombes Pol. Holil S.H., S.I.K., M.H. mengatakan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan secara langsung dari pakar pemangku kepentingan, kemudian akan digunakan sebagai materi bahan penyusunan buku potret keselamatan lalu lintas di Indonesia.
“Ini seiring dengan amanah UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Penguna Jalan yaitu mewujudkan dan memelihara keamanan keselamatan dan kelancaran serta ketertiban berlalu lintas, meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas, membangun budaya tertib berlalu lintas, serta menigkatkan kualitas pelanayan kepada publik,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, permaslahan tersebut tidak dapat ditangani oleh Polri saja, sehingga membutuhkan sinergitas para stakeholder dalam menemukan akar permasalahan dan solusinya terlebih pada era new normal saat ini.
Dijelaskannya, bahwa materi buku keselamatan ini bersumber dari data primer dan sekunder dengan harapan dapat menghasilkan informasi yang valid tentang keselamatan berlalu lintas di Indonesia.
Lebih lanjut ditegaskan, metode pengumpulan data yaitu melalui penyelenggarakan focus group discussion dengan pemangku kepentingan dan pengisian kuesioner via online dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran situasi dalam pelayanan lalu lintas dan angkuntan jalan di era new normal, guna mencegah secara lakalantas tepat sasaran, dasar penegakan hukum bagi kepolisian dan operasi kepolisian, serta pemantauan bagi masyarakat tentang tren kecelakaan, pelanggaran, sehingga masyarakat menjadi lebih disiplin.
Sementara itu, pakar transpotasi Tri Purnomo dari Universitas Indonesia sebagai narasumber dalam acara ini menuturkan, bahwa yang perlu menjadi perhatian, yaitu kebutuhan dan pengunaan data kecelakaan, statistik kecelakaan Indonesia, statistik kecelakaan Babel, dan potret kecelakaan Babel.
“Dekade Aksi Keselamatan Jalan tahun 2011-2020 telah selasai (Inpres no 4/2013). Untuk kelanjutan sebagai amanah PP 37 tahun 2017 tentang Keselamatan LLAJ pemerintah sudah membuat program Rencana Umum Nasional Keselamatan LLAJ (RUNK) tahun 2021 – 2024, di mana wujud hukum berupa Perpres RUNK LLAJ yang saat ini sedang dalam finalisasi di kemkumham, RPJMN 2020 – 2024 sebagai RUNK LLAJ sudah dijadikan satu satu keberhasilan RPJMN,” ungkapnya.
Selain hal tersebut, terdapat data pendukung peraturan keselamatan jalan terdiri dari, data untuk mengindentifikasi masalah, data untuk implementasi solusi, data makroskopik, data tentang keselamatan populasi, data mengenai kota, wilayah, negara, dan global. Data mikroskopik tentang data mengenai perilaku pengendara, penumpang, dan pejalan kaki, data simpang, segmen jalan, data analisis untuk kecelakaan yang spesifik.
Sementara Kepala Dinas Diskominfo Babel, Sudarman yang mengikuti kegiatan ini menilai bahwa kegiatan ini sangat baik karena akan memberikan informasi kepada masyarakat terkait potret keselamatan lalu lintas di Babel.
“Menurut saya, kegiatan ini sangat baik sekali, karena bisa memberikan informasi tentang keselamatan lalu lintas kepada masyarakat. Bagi pemprov babel khususnya diskominfo menjadi bahan untuk disampaikan ke public tentang potret keselamatan lalu lintas di Babel, selain itu sebagai bahan referensi bagi diskominfo dalam menyusun buku statistik sektoral,” jelasnya..(red)
