BABEL, Deteksipos – Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara DPRD Provinsi Babel dengan mitranya Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan terkesan alot, membahas lahan pertanian berkelanjutan terhadap sentra ketahanan pangan dari ketergantungan daerah lain mencapai 60 persen di Bangka Belitung.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua DPRD Babel, Herman Suhadi, anggota Komisi IV DPRD, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Babel, Juaidi Rusli, Kabid Pertanian dan Perkebunan, Kabid Ketahanan Pangan para staf dan notulen yang ada di DPRD Provinsi Babel, Kamis (16/9).
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Juaidi Rusli mangatakan bahwa lahan pertanian berkelanjutan yang saat ini terdapat di Provinsi Babel segera dapat di berdayakan menjadi sentra ketahanan pangan dengan potensi optimalisasi lahan.
“Lahan pertanian berkelanjutan sudah di tetapkan Kementerian ATR seluas 22.402 hektar. Kondisi lahan ini bervariasi ada yang sudah ditanami dua kali dan satu kali, maka kita mendorong supaya potensi yang besar ini bisa di berdayakan, kedepan kita ada cadangan lahan seluas 66.000 ini juga akan kita berdayakan sebagai cadangan sentra ketahanan pangan kita di Bangka Belitung,” Terangnya.
Ia melanjutkan, pola yang akan dilakukan terhadap pemanfaatan lahan itu dengan pemberdayaan masyarakat dengan mengembangkan lahan pertanian sekarang, termasuk mendorong pengembangan ‘Food estate’ atau sentra ketahanan pangan dengan pemanfaatan lahan pertanian.
“Untuk sentra ketahanan pangan sudah kita usulkan kepada Kementerian Pertanian di Jakarta, karena kewenangan ada di sana. Ada yang di batu betumpang Bangka Selatan dengan seluas 3.000 hektar untuk inti dan merupakan kewenangan pusat, dan kewenangan Provinsi ada di Kabupaten Bangka dan Belitung timur,” Ungkapnya.
Sementara itu Ketua DPRD Provinsi Babel, Herman Suhadi mengutarakan bahwa RDP ini dilakukan berdasarkan hasil teman-teman anggota DPRD yang melakukan dinas luar menemukan lahan pertanian yang ada di luar Bangka Belitung tidak banyak bergantung dengan daerah luar, sedangkan Bangka Belitung sangat bergantung dengan daerah luar.
“Kita melihat bahwa ketergantungan kita dalam hal ketersediaan ketahanan pangan kita masih sangat bergantung pada daerah di luar pulau Bangka Belitung, maka dari itu kita mengadakan RDP ini dengan memanggil dinas terkait untuk mambahas masalah tersebut,” Kata Herman Suhadi.
Ia menambahkan, sebenarnya dari hasil kunjungan kawan-kawan ke luar pulau Bangka yang melihat potensi lahan persawahan yang sebenarnya ada di Bangka Belitung mempunyai potensi lahan produktif dengan hasil yang cukup melimpah di sektor tanaman padi seperti yang ada di Musi Banyuasin, Sumsel dengan hasil 7,6 ton.
“Tahun 2022 kita fokus terhadap ketahanan pangan yang ada di daerah kita, dan kita ingin ketergantungan terhadap beras dari luar pulau Bangka dapat kita kurangi dengan besaran 60 persen yang saat ini masih kita rasakan, dan ini harus ada kerja nyata bukan sekedar wacana semata dan kita minta untuk sarana pertanian dan infrastruktur pendukung harus kita hitung secara matang apakah sangat mendesak atau perlu peningkatan,”Tuturnya. (Amin)