Babel  

PLTU Bangka Gandeng BECAK Babel Latih Petani Air Anyir Olah Limbah Jadi Pupuk

Bangka, Deteksi Pos — Antusiasme tinggi terlihat di Rumah Olah FABA Desa Air Anyir, Bangka, saat lebih dari 30 peserta mengikuti pelatihan pengolahan limbah FABA (Fly Ash/Bottom Ash) menjadi pupuk dan media tanam organik. Pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi antara PT PLN Nusantara Power Services (NPS) Unit PLTU Bangka dan Komunitas BECAK Babel (Bangka Environment Creative Activist of Kawa) yang dilaksanakan pada tanggal 15-17 April 2025.

Melibatkan akademisi dari Universitas Bangka Belitung dan relawan lingkungan FORDAS Babel, pelatihan ini memberikan pembekalan teori dan praktik langsung kepada petani serta perangkat desa tentang cara mengolah limbah PLTU menjadi produk yang memiliki nilai guna dan ekonomi.

Dosen Agroteknologi UBB, Deni Pratama, menjelaskan bahwa FABA memiliki potensi besar sebagai amelioran tanah. “FABA ini bisa membantu meningkatkan pH tanah yang cenderung asam di Pulau Bangka. Ini adalah inovasi yang patut terus dikembangkan karena FABA diproduksi setiap hari,” katanya.

Ketua Kelompok FABA Desa Air Anyir, Ahzar, mengaku sangat terbantu dengan program ini. “Ini kelanjutan dari pelatihan tahun lalu. Artinya PLN dan BECAK serius membantu masyarakat, khususnya petani. Apalagi sekarang harga pupuk pabrikan makin mahal,” ujarnya.

Ketua Umum BECAK Babel, Arinda Unigraha, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program jangka panjang AIRA Ecovillage yang mereka gagas bersama PLN NPS PLTU Bangka. “Kalau masyarakat sudah mampu memproduksi pupuk dan media tanam secara mandiri, maka kita bisa menuju swasembada pangan desa. Ini adalah cara untuk membuka sumber ekonomi baru yang ramah lingkungan,” katanya.

Program ini juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah desa. Ketua BPD Air Anyir, Imam Kamaludin, menilai kegiatan ini sangat bermanfaat dan tepat sasaran. “Pesertanya memang para petani yang membutuhkan literasi dan pendampingan. Harapannya masyarakat bisa benar-benar mempraktikkan ilmu yang didapat,” ujarnya.

Asisten Manager Operasional dan Pemeliharaan PLN NPS PLTU Bangka, Agung Eko Surya, menegaskan bahwa pelatihan ini adalah bagian dari komitmen Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). “Ini bukan kegiatan sekali selesai. Kami akan terus mendampingi dan mengembangkan potensi ini bersama masyarakat,” jelasnya.

Ke depan, PLN NPS PLTU Bangka bersama BECAK Babel berencana memperkuat kelompok pengolah FABA di Desa Air Anyir, baik melalui pelatihan lanjutan, penyediaan alat produksi sederhana, hingga dukungan pemasaran.

Melalui sinergi antara perusahaan, komunitas, akademisi, dan masyarakat, Desa Air Anyir mulai menapaki jalur kemandirian ekonomi yang ramah lingkungan. Limbah pun kini tak lagi dianggap masalah, melainkan berkah bagi pertanian desa dan keberlanjutan lingkungan.

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *