Jakarta, Deteksi Pos – DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) bergerak cepat memastikan pemulangan 68 warga Babel korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang terjebak di perbatasan Myanmar-Thailand berjalan lancar dan tanpa kendala.
Ketua DPRD Babel, Didit Sri Gusjaya, turun langsung mendatangi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI di Jakarta pada Kamis (13/03/2025) untuk memastikan kepastian jadwal pemulangan. Didit didampingi Wakil Ketua Komisi IV Me Hoa, Sekretaris Komisi II Elvi Diana, dan Sekretaris Komisi I Mulyadi.
Delegasi DPRD Babel diterima oleh Rina Komariah, Kepala Subbidang Wilayah I Kawasan Asia Tenggara Kemenlu RI, yang menjelaskan bahwa proses repatriasi 525 Warga Negara Indonesia (WNI) korban TPPO, termasuk 68 warga Babel, akan dilaksanakan pada 17-19 Maret 2025.
“Kami memastikan bahwa pemerintah pusat telah bekerja optimal. Direncanakan pada tanggal 17-19, seluruh korban, termasuk 68 warga Babel, akan dipulangkan,” ujar Rina.
68 Warga Babel Jadi Prioritas Pemulangan
Didit Sri Gusjaya mengungkapkan keprihatinannya atas tingginya jumlah korban asal Babel yang mencapai hampir 11 persen dari total korban TPPO seluruh Indonesia. Ia menegaskan bahwa DPRD Babel akan terus mengawal proses pemulangan hingga para korban benar-benar tiba di tanah air.
“Bayangkan, hampir 11 persen dari total korban yang akan dipulangkan adalah masyarakat Babel. Ini menjadi perhatian serius bagi kami, dan kami tidak akan tinggal diam,” tegas Didit.
Setibanya di Indonesia, para korban akan dikarantina di Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) di bawah Kementerian Sosial (Kemensos). Untuk memastikan penanganan yang maksimal, DPRD Babel akan berkoordinasi langsung dengan Kemensos guna mempersiapkan segala kebutuhan pemulihan para korban.
DPRD Babel juga telah menginstruksikan pemerintah daerah untuk segera menyiapkan anggaran transportasi bagi para korban dari Jakarta ke Bangka Belitung. Selain itu, pihaknya akan mengundang seluruh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan stakeholder terkait agar pemulangan berjalan aman dan tertib.
“Kami memohon doa dari seluruh masyarakat Babel agar semua proses ini dipermudah oleh Allah SWT. Semoga para korban segera kembali ke kampung halaman dan berkumpul dengan keluarga tercinta,” tutup Didit penuh harap. (**)