Pangkalpinang, Deteksi Pos – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tito Karnavian, memberikan apresiasi kepada Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) atas pencapaiannya dalam mengendalikan inflasi. Indeks Perkembangan Harga (IPH), yang digunakan sebagai proxy inflasi, menunjukkan Kep. Babel berada di posisi kedua terendah secara nasional pada minggu ke-3 Juni 2024, dengan angka -1,46.
“Seperti yang kita lihat dari data yang ada, IPH Kep. Babel dalam posisi yang baik, terendah kedua. Tidak hanya itu, pada Mei 2024, Kep. Babel juga menduduki posisi pertama untuk inflasi terendah di Indonesia. Ini pencapaian yang bagus,” kata Mendagri Tito dalam Rapat Pengendalian Inflasi yang membahas langkah konkret pengendalian inflasi di daerah serta percepatan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di daerah pada tahun 2024.
Rapat ini dihadiri oleh 273 Kepala Daerah se-Indonesia, termasuk Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kep. Babel, Fery Afriyanto, yang hadir secara daring dari Ruang Vidcon Kantor Gubernur, Senin (24/6/24).
Selain pengendalian inflasi, rapat juga membahas langkah-langkah percepatan penanggulangan KLB Polio. Menkes RI, Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan bahwa kasus Polio di Indonesia sempat tidak ada pada tahun 2014. Namun, kasus ini muncul kembali pada tahun 2020-2021 akibat penurunan vaksinasi polio selama pandemi Covid-19.
“Polio sempat hilang di Indonesia pada 2014, tetapi muncul kembali pada 2020-2021 karena vaksinasi polio terabaikan akibat pandemi Covid-19,” ujarnya.
Diketahui, tujuh provinsi telah terjangkit polio, yaitu Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
“Karena polio terjangkit di ujung barat dan ujung timur Indonesia dengan berbagai varian, diputuskan untuk mengadakan program vaksinasi ulang ke seluruh Indonesia,” kata Menkes Budi.
Virus polio merupakan penyakit yang berasal dari kotoran hewan dan menyerang anak-anak melalui mulut, menyebabkan cacat permanen.
“Karena polio dapat menyebabkan cacat permanen, saya minta kepala daerah mempercepat vaksinasi. Bentuk tim dengan kepala dinas kesehatan sebagai pimpinan, dibantu komponen lainnya di daerah masing-masing. Gunakan anggaran reguler dinas kesehatan, dan jika kurang, gunakan BTT (Biaya Tidak Terduga) sesuai Surat Edaran Mendagri No. 400.5.2/2673/SJ,” ujar Mendagri.
Sebanyak 32 provinsi dan 399 kabupaten/kota di Indonesia memiliki risiko tinggi polio. Oleh karena itu, akan dilaksanakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio. PIN tahap 1 telah dilaksanakan di enam provinsi pada 27 Mei 2024, dan tahap 2 akan dilaksanakan di 27 provinsi, termasuk Kep. Babel, pada 15 Juli 2024.
Targetnya adalah mencapai sekitar 95% vaksinasi untuk menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity). Evaluasi akan dilakukan di setiap daerah pada akhir Juli.(**)