Alat berat yng bekerja di lokasi proyek semestinya 6 unit, namun hanya tampak ada 5 unit ( foto ; Asatu Online, Jumat (18/11)
Pangkalpinang, Deteksi Pos- Proyek Pembangunan Kolam Retensi Bukit Nyatoh / Linggarhati Hulu diduga dikerjakan Asal Jadi alias Asal – Asalan.
Pasalnya, sampai hari ini Jumat (18/11) pihak pelaksana Dinas PUPR Pangkalpinang belum juga melengkapi peralatan yang sesuai dengan Rencana Anggaran Belanja ( RAB). Alat Excavator hanya terpantau Lima unit.
Didalam RABnya sudah menyebutkan untuk alat berat Excavator ada Enam Unit, yaitu Tiga Excavator Long Arm, Tiga Excavator manual.
Namun dari minggu pertama bekerja sampai sekarang, alat Excavator itu bertahap didatangkan, padahal waktu pelaksanaan hanya 60 hari kalender. Belum lagi lumpur yang mesti diangkut sebanyak 25.000 kubik.
Sebelumnya sudah diberitakan, berdasarkan pengumuman di laman LPSE Pangkalpinang, proyek pembangunan Kolam Retensi Bukit Nyatoh / Linggarjati Hulu yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pangkalpinang dimenangkan oleh CV.Bangka Solusi Prima.
Dana yang dianggarkan untuk pembangunan kolam retensi tersebut Pagu Rp 2.500.000.000,00 dan HPS (Harga Patokan Sementara) Rp 2.500.000.000,00.
Sementara untuk harga kontraknya senilai Rp 2.001.172.000.000,00,-
Meski berkali-kali di konfirmasi, Ikmanto, ST PPK proyek pembangunan Kolam Retensi Bukit Nyatoh / Linggarjati Hulu tak menjawab.
Sikap diamnya PPK RM Ikhmanto,ST kini diikuti oleh Kepala Dinas PUPR Pangkalpinang Miego.
Mantan Kepala Dinas PU Perkim Pangkalpinang itu sampai saat ini belum memberikan tanggapan sewaktu di konfirmasi terkait alat Excavator yang tidak sesuai RAB.