Foto : Surat Keterangan Rapid Test Antigen dari RSUD Depati Bahrin
Sungailiat, Deteksi Pos -Pelayanan Rapid Test Antigen di RSUD Depati Bahrin Sungailiat dikeluh oleh pelanggan, pasalnya pihak RSUD Depati Bahrin terlihat sangat acuh saat melayani pelanggan yang mau melakukan Rapid Test Antigen.
Hal itu terungkap, sewaktu wartawan Deteksi Pos inisial GJ mau melakukan Rapid Test Antigen untuk bepergian. Awalnya pihak RSUD Depati Bahrin menyampaikan sudah tutup untuk rapid Antigen.
” Rapid Antigen sudah tutup, tadi tutupnya jam 12.00,” tutur salah satu petugas di loby RSUD Depati Bahrin kepada wartawan Deteksi Pos inisial GJ, Jumat (28/10).
Namun setelah didesak, Petugas yang tidak diketahui namanya mengarahkan GJ wartawan Deteksi Pos ke loket pembayaran.
” Ada untuk rapid Antigen, tetapi harus bayar Rp 100.000 -“, kata Petugas loket.
Setelah melakukan pembayaran, petugas tidak menjelaskan dimana lokasi untuk ambil sampel Labolatorium, sehingga wartawan Deteksi Pos harus mondar – mandir mencari sendiri lokasi Labolatoriumnya dan tidak ada petunjuk arah lokasi Labolatoriumnya.
Sehingga membutuhkan waktu lebih kurang 15 menit untuk mencari letak Labolatoriumnya, seharusnya petugas menjelaskan letak Labolatoriumnya dan membuat petunjuk arah, kalau tidak mengantarkannya karena letaknya sangat jauh dan terpencil.
Menanggapi keluhan pelanggan itu pihak RSUD Depati Bahrin melalui Direktur RSUD Depati Bahrin menyampaikan bahwa untuk Rapid Antigen bepergian memang harus dibayar, itu ada Peraturan Bupati ( Perbub).
“Rapid Antigen untuk perjalanan memang bayar, ada Perbup,” kata dr. Yogi Yamani melalui pesan Whats App/ WA.
dr.Yogi menjelaskan, kalau Rapid Antigen untuk tracking atau pasien memang tidak dikenakan biaya.
Terkait pelayanan yang tidak ramah, dr. Yogi berjanji akan memanggil petugas yang melayani pelanggan tadi. dr. Yogi mengatakan, hal tersebut membuat pelanggan jadi merasa tidak dihargai…( tim ).
