Rohani Calon Kades Nomor Urut Tiga Bersama Ibu Saidah dan Bhabinkamtibmas Desa Penyamun, Briptu Mahmuda
BANGKA, Deteksi – Terkait adanya informasi dugaan Money Politics yang dilakukan salah satu calon Kepala Desa (Kades) yang terjadi di Pilkades serentak 2021 khususnya Desa Penyamun langsung dibantah oleh calon Kades nomor urut tiga, Kamis (14/10).
Sebagai calon Kades dengan nomor urut tiga Rohani membantah segala tuduhan yang dialamatkan kepadanya terkait dugaan adanya praktik uang dalam proses pemenangan dirinya yang ia berikan kepada sebagian warga desa Penyamun untuk memilih dirinya dalam Pilkades serentak 2021 yang baru saja di laksanakan.
Ia mengatakan dirinya secara pribadi tidak pernah memberikan uang kepada warga Desa Penyamun untuk memilih dirinya sebagai calon Kades, kalau orang lain yang memberikan uang mengatasnamakan dirinya ia tidak tau menahu.
“Kalau datang ke rumah-rumah memang saya mendatanginya, untuk meminta dukungannya terhadap pencalonan dirinya sebagai Kades tetapi untuk memberikan uang dengan sengaja kepada warga itu tidak pernah ia lakukan sama sekali,” Terang Rohani.
Dirinya menegaskan kalau ia mulai dari dusun Tutut hingga ke dusun Mentabak hanya mendatangi rumah warga dengan sistem door to door atau dari pintu rumah ke rumah.
Jangankan membentuk tim pemenangan (tim sukses-red) untuk makan saja hanya mengandalkan hasil dirinya mengajar di salah satu Taman Kanak-kanak di desa Penyamun dan suaminya hanya sebagai pekerja tambang inkonvensional (TI) di desa Penyamun.
” Kalau saya sendiri tidak pernah membentuk tim sukses kalau Keluarga saya sendiri saya rasa tidak mungkin, kalau untuk membayar tim sukses uang dari mana sedangkan suami saya sendiri hanya bekerja TI dan saya sendiri hanya mengandalkan hasil dari mengajar di TK Ananda desa Penyamun,” Jelasnya.
Namun Rohani tidak menjelaskan siapa yang membagikan duit Rp 100.000,- setelah beberapa warga dusun Tutut yang mengakui menerima uang Rp 100.000,- untuk mencoblos nomor urut Tiga.
Sementara itu ibu Saidah warga desa Penyamun yang selama ini selalu membantu dan mendampingi Rohani dalam setiap kegiatan apapun sebagai calon Kades menjelaskan bahwa ia tidak pernah melihat atau mengetahui kalau Rohani memang tidak pernah memberikan uang kepada warga baik di desa Tutut, Mentabak, maupun Penyamun.
“Saya belum pernah melihat ibu Rohani memberikan uang kepada warga selama kami bersilaturahim ke rumah-rumah warga baik di Tutut, Mentabak, maupun di Penyamun. Kami hanya bermodalkan kata-kata dan mohon doa serta dukungan kepada para warga masyarakat desa Penyamun,” Ungkapnya.
Di tempat yang sama Bhabinkamtibmas desa Penyamun Briptu Mahmuda dalam kapasitas sebagai mediator dalam pertemuan mengutarakan bahwa dirinya sebagai Bhabinkamtibmas desa Penyamun baru mendengar kabar terkait adanya politik uang dalam Pilkades serentak tahun 2021 khususnya di desa Penyamun.
“Karena beritanya pada hari ini, setau saya kalau kemarin aman-aman saja sampai selesainya rapat pleno yang di gelar di Kantor desa Penyamun. Tetapi tiba-tiba saja saya hari ini mendengar ada dugaan praktik money politics yang dilakukan di desa Penyamun,” Ujarnya.
Ia menambahkan, Kalaupun ada di temukan hal tersebut dimasa mendatang ataupun kalau ada bukti yang otentik maka dirinya sebagai Bhabinkamtibmas desa Penyamun untuk dapat di proses melalui jalur hukum dan itu tidak pandang bulu siapa pun pelaku.
“Saya sebagai Bhabinkamtibmas belum menemukan money politics di Desa Penyamun dalam Pilkades serentak ini. Kalaupun ada bukti yang otentik dan bukti kuat maka silahkan menghubungi dirinya sebagai Bhabinkamtibmas ataupun langsung di selesaikan melalui Polres Bangka dalam hal tuntutan dan gugatan secara hukum,” Kata Briptu Mahmuda..(amin)