Proyek Rehabilitasi Gedung Aula SMK Negeri 1 Sungailiat Diduga Dikerjakan Asal-asalan

Sungailiat, Deteksipos – Hasil pekerjaan rehabilitasi Gedung Aula SMK Negeri 1 Sungailiat tahun 2023 memicu kritik tajam. Berdasarkan pantauan wartawan pada Jumat (6/12), sejumlah kerusakan dan ketidaksesuaian pada bangunan baru tersebut mengindikasikan pengerjaan proyek yang asal-asalan dan jauh dari standar kualitas yang seharusnya.

Kerusakan sudah tampak meski gedung baru saja selesai dikerjakan. Gagang pintu utama gedung terlihat rusak dan lepas, sementara pemasangan keramik dinding beton terlihat tidak rata, sehingga merusak tampilan gedung yang seharusnya menjadi kebanggaan sekolah.

Lebih serius lagi, informasi dari warga Sungailiat yang sempat mengamati proses pembangunan mengungkapkan bahwa rangka baja untuk atap gedung diduga tidak memenuhi standar SNI. “Rangka baja yang digunakan terlihat tipis dan diduga tidak sesuai spesifikasi teknik. Kalau begini, risiko atap roboh sangat tinggi,” ujar warga yang enggan disebutkan namanya, pada Jumat (6/12).

Kepala SMK Negeri 1 Sungailiat, Nina Erlina, saat dimintai tanggapan, mengakui beberapa kerusakan yang ada. Ia berdalih kerusakan pada gagang pintu utama kemungkinan disebabkan oleh intensitas penggunaan yang tinggi. “Maklum, pintu ini sering digunakan oleh ribuan murid setiap hari,” katanya.

Namun, pernyataannya terkait keramik dinding yang tidak rata justru memicu kekecewaan lebih lanjut. “Proyek sebesar ini sudah cukup baik dikerjakan seperti ini. Banyak sekolah lain bahkan tidak memiliki gedung semegah ini,” ujar Nina dengan nada defensif.

Pernyataan tersebut dinilai tidak menjawab masalah mendasar terkait dugaan ketidaksesuaian spesifikasi teknik, terutama pada rangka baja untuk atap. Temuan ini memunculkan kekhawatiran serius mengenai keselamatan gedung bagi para siswa dan guru yang menggunakannya setiap hari.

“Proyek pemerintah, apalagi yang terkait pendidikan, harus dikerjakan dengan kualitas terbaik. Jika benar rangka baja tidak sesuai spek, ini sangat berbahaya. Jangan sampai keselamatan siswa dikorbankan demi keuntungan kontraktor,” ujar salah satu pemerhati pendidikan yang namanya tidak mau disebutkan.

Publik mendesak pemerintah daerah dan pihak terkait untuk segera melakukan investigasi menyeluruh terhadap proyek ini. Jika ditemukan pelanggaran, kontraktor pelaksana harus dimintai pertanggungjawaban tegas. “Tidak bisa ada toleransi terhadap proyek yang mengabaikan keselamatan,” tambahnya.

Proyek rehabilitasi gedung aula ini awalnya diharapkan menjadi langkah maju dalam meningkatkan fasilitas pendidikan di SMK Negeri 1 Sungailiat. Namun, dengan temuan-temuan ini, proyek tersebut justru menjadi sorotan negatif dan menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.

Ke depan, pengawasan terhadap proyek-proyek pembangunan fasilitas publik harus diperketat. Tidak hanya soal penyelesaian fisik, tetapi juga memastikan kualitas sesuai spesifikasi. Keselamatan siswa sebagai generasi penerus bangsa harus menjadi prioritas utama, tanpa kompromi terhadap standar mutu. (**)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *