Foto : Ilustrasi
Bangka, Deteksi Pos — Redaksi baru-baru ini menerima informasi mengenai pengurus tambang di perairan batu hitam yang diseret oleh orang tak dikenal, yang diduga sebagai petugas dari unit tertentu.
Isu ini mencuat setelah seorang warga biasa bernama BB (inisial) memberikan keterangan pada Minggu (14/01) malam. Menurutnya, seseorang yang dikenal sebagai D, seorang pengurus tambang, dibawa oleh sekelompok orang yang diduga sebagai petugas pada Rabu atau Kamis malam sebelumnya.
“Ada orang membawa D seperti anggota tim itu. Mereka membawanya masuk ke dalam mobil. Saya ingat D juga aktif di laut,” ungkap BB.
BB menduga bahwa orang tak dikenal tersebut adalah petugas dari suatu unit. Namun, keesokan harinya, BB melihat D sudah dilepaskan. “Kalau benar petugas, kenapa besok malamnya saya melihat D sudah bebas,” tambahnya.
Direktur Polairud Polda Kepulauan Bangka Belitung, AKBP Indra Feri Delimunthe, membantah adanya penangkapan oleh timnya pada pekan sebelumnya. “Tidak ada, bukan anggota saya,” tulisnya singkat melalui pesan WhatsApp pada Senin (15/01) pagi.
Misteri mengenai identitas orang tak dikenal yang membawa pengurus tambang dan mengapa dia dilepaskan masih belum terpecahkan. Upaya untuk mendapatkan informasi lengkap dan kebenaran tengah dilakukan oleh sejumlah instansi terkait yang sedang dihubungi oleh media ini untuk konfirmasi.
Sementara itu, para penambang pendatang dari luar pulau Bangka mengaku merasa cemas dan ragu-ragu setelah mendengar kabar tersebut. “Sungguh mengerikan, saya jadi ragu nambang setelah tahu D diamankan. Takutnya, saya juga kena,” ujar salah satu penambang dengan nada khawatir.
Dugaan ketegangan tampaknya dialami oleh D, pengurus yang telah dilepaskan, ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp. Dia menolak memberikan informasi lebih lanjut, dan sesama pengurus menduga bahwa dia mungkin mengalami intimidasi dan ancaman yang serius.
Isu penangkapan ilegal ini telah menyebar di kalangan penambang, menimbulkan kekhawatiran tentang keselamatan mereka jika terus bekerja mencari timah. Di sisi lain, mereka juga harus mencari nafkah untuk keluarga, dengan sebagian besar penambang merupakan pendatang dari daerah lain atau bahkan luar Kecamatan Belinyu.
Penulis : Ansory