Bangka, Deteksi Pos – Ratusan siswa SMP Negeri 2 Sungailiat diturunkan dalam rangka mendengarkan penyuluhan dan sosialisasi tentang bahayanya DBD.
Boy Yandra selaku Ketua Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Kabupaten Bangka membentuk semua siswa menjadi petugas juru pemantau jentik (Jumantik) yang ada di rumah masing-masing, siswa harus memantau bak mandi/tempat penampungan air seminggu sekali.
“Setiap hari senin siswa wajib melaporkan kepada guru kelasnya di buktikan dengan foto bahwa bak mandi tidak ada jentik, kalau jentik ditemukan dan airnya susah maka bisa mengunakan obat membunuh jentik (Abate),” kata Boy Yandra, Rabu (07/09/2022).
Lanjutnya, Kelebihan Abate sangat efektif untuk mengendalikan semua jentik, kita bisa mendapatkannya di Puskesmas terdekat dan itu secara gratis. Kalau nyamuk sudah bertelur dalam satu minggu akan menjadi nyamuk dewasa maka kita harus lakukan 3 M plus dengan baik.
“Upaya yang harus kita lakukan juga harus menggunakan kelambu, obat nyamuk supaya terhindar dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan jangan lupa bersih-bersih lingkungan di selokan yang tidak lancar,” ujarnya.
Kasus DBD di Kabupaten Bangka sampai saat ini sudah 206 orang penderita DBD dan sudah 3 orang meninggal dunia. HAKLI Bangka bekerja sama dengan Dinkes melalui Puskesmas dalam penangganan dan pencegahan kasus DBD di Bangka.
“Semoga Bangka sehat semua masyarakatnya tidak terkena DBD dan sudah terbentuk perilaku Jumantik jadi setiap rumah itu sudah ada petugasnya,” tuturnya.