Caption : Petugas Pendataan Produksi Ikan yang diterjunkan ke Pelabuhan Perikanan Nusantara Muara Angke keberadaannya sangat meresahkan para pemilik kapal nelayan.
Jakarta, Deteksi Pos – Para pengusaha perikanan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Muara Angke, Jakarta Utara, merasa resah dengan kehadiran sejumlah besar petugas pendataan produksi ikan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Mereka menilai jumlah petugas yang hadir melebihi kebutuhan dan mengganggu aktivitas bongkar muat ikan.
“Keberadaan petugas pendataan produksi ikan sangat mengganggu kegiatan bongkar muat di dermaga, apalagi jumlahnya mencapai puluhan orang,” ujar beberapa pemilik kapal motor nelayan di kawasan pelabuhan Muara Angke, kemarin Senin (9/9/2024).
Menurut mereka, pendataan hasil tangkapan ikan sebenarnya bukan masalah, asalkan jumlah petugas yang diturunkan tidak berlebihan. “Cukup dua petugas yang bekerja sama dengan tim yang sudah ditentukan, tidak perlu sampai sepuluh orang,” tambah salah seorang pemilik kapal.
Para pemilik kapal nelayan juga menyarankan agar KKP melakukan sosialisasi terlebih dahulu sebelum menerjunkan petugas ke lapangan. Mereka merasa kedatangan petugas dalam jumlah besar, terutama saat proses bongkar muat, tidak etis dan hanya menambah kerumitan. “Tidak pantas KKP mengirim petugas secara beramai-ramai seperti ini,” kata salah satu pengusaha dengan nada kesal.
Di sisi lain, Kepala Unit Pengelolaan Pelabuhan Perikanan (UP3) Nusantara Muara Angke, Mahad, menjelaskan bahwa petugas pendataan di lapangan merupakan gabungan dari KKP Pusat dan UP3. Ia menegaskan bahwa keberadaan petugas tidak seharusnya meresahkan pemilik kapal nelayan. “Jangan sampai pengusaha perikanan menjadi terganggu hingga berhenti melaut,” ujar Mahad.
Mahad memperingatkan bahwa jika kondisi ini berlanjut, dampaknya akan memicu banyak pengangguran karena pengusaha merasa terus ditekan oleh KKP. Ia menekankan bahwa tugas KKP seharusnya adalah membina pemilik kapal, bukan menekan mereka.
Mahad juga meminta KKP Pusat untuk berkoordinasi dengan para pengusaha perikanan di Muara Angke sebelum mengirimkan petugas ke lapangan. “Tujuannya agar pengusaha lebih tenang dalam menjalankan usaha mereka,” pungkas Mahad. (Mus/Zri)