Bupati Bangka Bersama Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Serta Kepala Bappeda Gelar Live Streaming Ruang Tengah
BANGKA, deteksipos – Bupati Bangka Bersama Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta Kepala Bappeda Kabupaten Bangka menggelar acara Live Streaming ruang tengah terkait agenda besar Bangka Expo, Trail Run dan Eco Seat di Rumah Dinas (Rumdin) Bupati Bangka, selasa (12/7).
Hadir pada kesempatan tersebut, Bupati Bangka, Mulkan SH, MH, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Rismy Wira, S.STP, Kepala Bappeda Kabupaten Bangka, Ir Pan Budi Marwoto, M.Si.
Menurut Bupati Bangka, dialog kampung tengah ini sebenarnya dalam rangka Pemkab Bangka untuk mempersiapkan terhadap kegiatan Bangka Expo, Trail Run dan Eco Seat yang di laksanakan pada tanggal 21, 22 dan 23 Juli 2022. Dan juga rencana nanti kedatangan Menteri Menparekraf Sandiaga Uno.
“Sehingga hari ini kita melakukan dialog bersama terutama kesiapan daripada Pemkab Bangka kita dalam persiapan even ini. Sejauh mana progres persiapan terhadap kegiatan nantinya,” jelas Mulkan.
Menurutnya, karena tahun ini Pemkab Bangka ada tiga agenda yang pertama Eco Seat nanti rencananya akan bekerja sama dengan mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) mereka saat ini sedang melakukan kuliah kerja nyata (KKN) pemberdayaan masyarakat yang ada di 6 desa dan 2 Kelurahan yang ada di Kabupaten Bangka.
“Kita juga akan melaksanakan even kegiatan ini yang nantinya merupakan agenda tahunan kita biasanya agenda tahunan kita ada tiga,” terangnya.
Dijelaskannya, agenda pada tahun 2022 ada 3 even pertama adalah Trail Run dan juga Bangka Expo dan juga Triatlon, tetapi untuk Triatlon selama kondisi pandemi covid 19 belum begitu membaik sehingga akan mempersulit Pemkab Bangka untuk dapat mengundang atlet-atlet yang ada di Mancanegara.
“Sehingga tahun ini kita tidak akan melaksanakan kegiatan triatlon. Sehingga kita akan melaksanakan trail run yang bersifat nusantara dan lokal kita dengan mengundang para atlet-atlet yang ada di seluruh indonesia. Dan juga untuk kegiatan Bangka expo kita. Jadi sampai hari ini kita akan memberdayakan pelaku-pelaku wisata kita, bukan hanya berskala besar tetapi berskala menengah ke bawah. Kita juga memberdayakan kelompok sadar wisata kita yang ada di Kabupaten Bangka,” ungkapnya.
Ia menilai, dengan menampilkan kearifan lokal seperti produk andalan Pemkab Bangka yang ada di desa masing-masing. Dan juga nantinya mereka melakukan katakanlah kerjasama dengan Kementerian terhadap pengolahan hutan-hutan. Dan itulah salah satu peran pemerintah sampai hari ini cukup luar biasa terutama untuk mengembangkan pariwisata karena Pemkab Bangka tidak bisa hanya mengandalkan para pengusaha pemodal yang besar baru nanti akan melakukan pengembangan pariwisata yang ada di Kabupaten Bangka.
“Jadi memang setelah kita ditetapkan menjadi 10 destinasi wisata, salah satu kita merupakan kawasan ekonomi khusus (KEK) sebenarnya target kita sudah dimulai pada tahun 2019, kita telah disetujui oleh pemerintah pusat terhadap penentuan KEK kita, tetapi karena kondisi kita dari kemarin sampai sekarang masih berhadapan dengan tambang, menjadi kajian dari pemerintah pusat.
“Jangan sampai nanti ketika harga komoditi timah naik pariwisata kita tinggalkan. Sehingga kita diberi satu pilihan oleh menko perekonomian pada saat itu pak Darmin Nasution, pilih salah satu apakah pariwisata yang harus kita eksplorasi atau tambang timah. Sehingga pada saat itu masih tarik menarik terutama dari PT timah untuk merelakan terhadap IUP mereka miliki untuk dihilangkan dari IUP PT timah,” kata Bupati Bangka.
Ia menambahkan, memang secara kesiapan Pemkab Bangka Ceklis lahan memang saat ini sudah mencapai persiapan sekitar 75%, sampai hari ini. Mudah-mudahan nanti target Pemkab Bangka sebelum akhir jabatan tahun 2023 bahwa peraturan pemerintah terhadap kawasan ekonomi khusus nanti bisa disetujui oleh Presiden.
“Ini merupakan kerja keras kita bersama terutama dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Karena kami lebih berpikir jangka panjang. Jangka panjang kita adalah pariwisata karena timah ini khan ada masa cadangan dan juga akan berakhir. Dan juga tidak bisa diperbaharui. Otomatis kita akan memilih daripada pariwisata. Kalau pariwisata kita berkembang otomatis pendapatan ekonomi masyarakat kita akan meningkat,” pungkasnya. (Amin)
.