Bangka, deteksipos – Anjloknya harga beberapa komoditas pertanian dan pertambangan tidak berpengaruh pada permintaan hewan kurban hewan khususnya Kambing dan Sapi jelang hari raya Idul Adha 1443 hijriah di Kabupaten Bangka.
Hal itu terlihat pada salah satu tempat penjualan hewan kurban yang ada di Kecamatan Puding Besar, Kabupaten Bangka yang telah lama di kelola oleh Ismail Yulhaidir, peternak sekaligus pemilik tempat penjualan hewan khususnya pada Kambing dan Sapi, Sabtu (9/7)
Dikatakannya, penjualan hewan kurban pada saat ini dan juga tahun lalu, tidak terpengaruh dengan adanya penurunan harga beberapa komoditas yang anjlok saat ini seperti harga sawit, lada dan juga karet, serta biji timah. Permintaan terhadap hewan khususnya kurban oleh sebagian besar masyarakat yang ada di Kabupaten Bangka tetap sama seperti tahun lalu yang rata-rata 50 ekor Sapi, sedangkan Kambing untuk tahun lalu lebih dari 100 ekor dan tahun ini hampir 150 ekor terjual.
“Pada prinsipnya permintaan terhadap hewan kurban yang ada di Kabupaten Bangka tidak ada pengaruh dengan anjloknya harga beberapa komoditas pertanian saat ini maupun sektor lainnya seperti pertambangan. Pada umumnya masyarakat kita baik tahun lalu maupun tahun ini untuk kurban tetap tinggi. Hal itu yang saya rasakan dari tahun lalu dan tahun ini. Kalau teman-teman penjual hewan kurban lainnya saya kira juga sama,” terang Ismail.
Dijelaskannya, yang menjadi kendala besar yang dialami oleh para peternak hewan baik Kambing maupun Sapi dan juga penjualan hewan kurban, adanya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang merebak hingga ke seluruh daerah di Indonesia. Dan ini kalau masih terus terjadi, maka para peternak hewan maupun penjualan hewan kurban pasti akan merugi akibat dampak dari PMK ini.
“Yang menjadi kendala saat ini bagi para pedagang hewan kurban baik kambing maupun sapi adanya PMK ini, kalau sudah terkena PMK mati 3 sampai 4 ekor sapi yang mati sudah berapa kerugian yang dialami oleh para pedagang. Kalau pun masih sempat di potong itu hanya bagian daging saja yang bisa di jual. Sedangkan bagian kepala, bagian paha ke bawah dan tulang tidak bisa di jual harus di buang,” terangnya.
Ismail mengungkapkan, untuk pengiriman dari luar pulau Bangka pada tahun ini sangat sedikit, dan itu hanya masih dari Lampung. Sedangkan dari pulau Jawa khususnya Jawa timur tidak ada yang masuk. Sapi maupun Kambing yang ada saat ini, itupun stok lama dari tahun lalu. Untuk stok baru dari luar pulau Bangka ada 2 ekor yang masuk dari Lampung jenis Sapi Bali.
“Untuk Sapi dari luar pulau Bangka seperti dari madura, jatim kemarin sempat di stop pengiriman sapinya untuk ke kita. Sedangkan untuk sapi maupun kambing yang saya jual ini merupakan stok tahun kemarin. Sempat masuk 2 ekor sapi dari lampung jenis sapi bali tapi itu sudah laku terjual,” ungkap Ismail.
Ia mengatakan, untuk Sapi dan juga Kambing miliknya selama ada wabah PMK yang merebak ini, telah dilakukan vaksin maupun vitamin untuk memberikan sistem kekebalan tahan tahan tubuh Sapi dan Kambing agar tidak tertular penyakit PMK ini. Dan sebelum di jual ke pembeli hewan qurban telah di periksa oleh Dinas Peternakan Kabupaten Bangka dan dinyatakan terbebas dari penyakit PMK tersebut.
“Kami selama ini dengan adanya wabah PMK ini, selalu memberikan vitamin dan juga vaksin, agar terciptanya sistem kekebalan tubuh bagi sapi maupun kambing dan juga sebelum dijual ke para pembeli, sapi dan kambing ini juga telah diperiksa oleh dinas peternakan dan telah dinyatakan bebas dari PMK,” ujarnya.
Ia menambahkan, untuk harga hewan qurban baik Sapi dan juga Kambing ada kenaikan harga dari tahun kemarin. Untuk kenaikan harga tersebut bervariasi antara 30 sampai 40 persen. Hal tersebut pengaruhi oleh adanya permintaan terhadap hewan qurban tinggi dan stok yang terbatas saat ini.
“Untuk harga hewan qurban tahun ini ada kenaikan harga. Itu yang memicu terjadinya kenaikan harga dikarenakan adanya permintaan terhadap hewan qurban yang tinggi dan stoknya yang sangat terbatas dan juga karena pengiriman dari luar pulau Bangka yang tidak sebanyak tahun lalu,” pungkasnya (Amin)