Kadis PUTR Kabupaten Bangka, Ismir Rahmadinianto Meninjau Langsung Lokasi Amblasnya Tanah Sekitar Jembatan Air Ruay, Kecamatan Pemali
BANGKA, Deteksi – Berdasarkan informasi masyarakat dan pemberitaan melalui media online terkait adanya sisi kanan dan sisi kiri dari jembatan darurat yang amblas di dusun Air Raya Desa Air Ruay Kecamatan Pemali, melalui pantauan Deteksipos.com memang benar adanya. Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Bangka.
Saat meninjau langsung kondisi dilapangan, Kapala Dinas PUTR Kabupaten Bangka, Ismir Rahmadinianto menjelaskan bahwa berdasarkan pantauan di lapangan memang pekerjaan ini bukan terjadinya secara langsung tetapi secara bertahap, Kamis (13/1).
“Kami sudah melakukan penimbunan sebelumnya, tetapi karena debit air yang besar, dan juga dengan banyaknya sampah kayu-kayu yang menghambat lajunya air di posisi tiang pancang jembatan, sehingga menyebabkan melebarnya arah air itu ke sayap-sayap jembatan darurat itu,” terang Ismir.
Dikatakannya, berdasarkan pantauan di lokasi telah dilihat secara seksama dan telah dihitung untuk kebutuhan anggaran dan penanganan. Rencananya untuk penanganan juga rencananya ada dua mekanisme tergantung mana yang disetujui berdasarkan skala prioritas penanganan tercepat.
“Pertama dengan sistem bronjong, menggunakan kayu cerucuk nanti. Kedua dengan mekanisme batu belah dengan sistem terapi, tetapi membutuhkan dana yang lebih besar karena pekerjaan tersebut tidak bisa dikerjakan secara langsung, menyikapi saat ini curah hujan masih tinggi. Kita menunggu hujan tidak terlalu tinggi lagi baru bisa kita laksanakan perbaikan,” ucapnya.
Ia menilai, untuk kondisi jembatan sendiri tidak masalah, masih kokoh. Dan untuk tiang-tiangnya juga tidak ada kendala apapun, hanya sayap-sayapnya saja yang terkena, tergerus air dari tanah yang dibawah sehingga yang di atas juga ikut longsor.
“Upaya yang sudah kita lakukan, kita sudah beberapa kali melakukan penembokan, dan juga penimbunan. Tetapi karena curah hujan yang tinggi tadi malah belum efektif. Karena kondisi yang begitu tadi, kami dengan dua alternative, dengan mekanisme bronjong atau batu belah. Anggaran yang dibutuhkan sekitar 200 juta,” ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk saat ini pos anggaran yang tersedia belum ada untuk perbaikan tersebut, makanya nanti pihaknya perlu mengajukan ke pemerintah daerah, bisa atau tidaknya untuk penanganan darurat. Segera akan dilakukan karena jembatan ini juga jembatan darurat, bukan jembatan permanen. Yang dibangun di tahun 2020.
“Ini sudah fasenya. Karena jembatan darurat ini kalau kita lihat umurnya sudah di atas 2 tahun lebih. Kapasitas jembatan ini kita harus pahami seharusnya hanya bisa untuk mobil-mobil kecil saja, bukan dengan mobil tonasi tinggi. Kemarin kita ada buat palang, sudah beberapa kali kita perbaikan, ditabrak orang terus. Karena kita tidak mungkin standby di sini. Kalau penutupan tidak kita laksanakan karena kondisi jembatan masih baik hanya di sayap-sayapnya saja,” pungkasnya. (Amin)