Wisata  

Jelang Nataru, Ketersediaan Stok Pangan di Kabupaten Bangka Aman

Kepala Bidang (Kabid) Distribusi dan Ketersediaan Pangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bangka, Saroyini, S.P

BANGKA, Deteksi – Menjelang perayaan natal dan tahun baru (Nataru) mendatang. Ketersediaan stok bahan pokok, sayur mayur, serta penunjang lainnya di Kabupaten Bangka untuk saat ini dan kedepannya masih aman dan normal. Kendati demikian ada beberapa kebutuhan pokok yang merangkak naik yang cukup signifikan diantaranya minyak goreng dan bermacam ragam cabai di pasaran.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Distribusi dan Ketersediaan Pangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bangka, Saroyini, seijin Kepala Dinasnya Eliyus Gani kepada Deteksipos.com saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Jum’at (17/12).

Menurutnya, terkait ketersediaan stok pangan yang ada di Kabupaten Bangka menjelang Nataru saat ini maupun kedepannya tidak mengalami kendala secara signifikan. Dari 12 macam komponen kebutuhan bahan pangan di pasaran yang di pantau setiap harinya.

“Kami setiap hari selalu memantau kebutuhan pangan pokok di pasaran khususnya pasar Kite yang ada di Sungailiat. Dari ke 12 macam tersebut seperti Beras, Jagung, Bawang Merah, Bawang Putih, Cabe Merah, Cabe Rawit, Daging Sapi, Ayam Potong, Telur Ayam, Gula Pasir, dan Minyak Goreng yang kami laporkan setiap hari melalui online hingga ke pusat,” jelas Saroyini.

Dikatakannya, bahwa dari ke 12 macam komponen kebutuhan pangan pokok yang ada di pasaran saat ini, yang mengalami kenaikan yang cukup tinggi secara signifikan diantaranya Minyak Goreng dan Cabai, baik Cabai Merah maupun Cabai Rawit.

“Untuk jenis kebutuhan pangan yang ada di pasaran saat ini, yang mengalami kenaikan cukup signifikan terjadi pada minyak goreng dan cabai, baik merah maupun rawit. Untuk minyak goreng saat ini di pasaran berkisar Rp.19.000 kemasan kilogram. Sedangkan cabai rawit mengalami kenaikan Rp. 120.000 per kilo kilogram, sedangkan cabai merah naik menjadi Rp. 80.000 per kilogramnya,” ucapnya.

Dijelaskannya, untuk mengantisipasi lonjakan permintaan maupun kebutuhan pangan pada saat menjalang hari besar keagamaan, maupun tahun baru biasanya dari pihak distributor maupun distribusi di pasaran, dari kebutuhan normal ada penambahan 30 persen stok sebagai cadangan antisipasi permintaan yang melonjak.

“Jadi kami dari dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, khususnya bidang distribusi dan ketersediaan pangan cara menghitung kebutuhan pangan bagi para konsumen adalah jumlah penduduk per kapita dengan jumlah kebutuhan yang sudah terstandarisasi oleh kementerian pertanian,” Ungkapnya.

Ia menambahkan, kalau untuk perayaan natal dan tahun baru ini kebutuhan pangan di Kabupaten Bangka tidak terlalu signifikan lonjakan permintaan dipasaran, malahan kalau yang permintaan yang mengalami lonjakan cukup tinggi terjadi biasanya pada saat bulan puasa maupun hari raya Idul Fitri ataupun hari besar Imlek, itu berdasarkan pengalaman yang terjadi sebelumnya.

“Kalau menjelang Nataru ini permintaan dan terjadinya lonjakan kebutuhan pangan di kabupaten Bangka tidak mengalami peningkatan yang berarti, justru peningkatan permintaan pangan terjadi pada hari besar seperti bulan puasa, hari raya idul fitri dan hari besar imlek itu biasanya yang kami alami sebelumnya,” Pungkasnya.  (Amin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *