Caleg Bagi Uang Jelang Pencoblosan: Ambil Uangnya, Jangan Pilih Orangnya

Caption // Ilustrasi Anggota Legeslatif yang suka keluyuran (DL) terus

Oleh Suherman Saleh*

Pangkalpinang, Deteksi Pos – Kamis (8/2/2024). Dalam suasana politik yang seringkali penuh dengan godaan dan manipulasi, fenomena “ambil duitnya, jangan pilih orangnya” semakin merajalela di tengah-tengah masyarakat. Praktik ini menunjukkan betapa rendahnya moralitas politik yang ada, di mana pemilih lebih mementingkan keuntungan pribadi dalam bentuk uang daripada memilih calon yang memiliki integritas, kompetensi, dan kesediaan untuk melayani masyarakat.

Saat pemilihan umum, tidak jarang kita melihat caleg-caleg yang menawarkan uang atau berbagai bentuk imbalan materi kepada pemilih dengan harapan mendapatkan suara. Fenomena ini menimbulkan keraguan terhadap integritas dan komitmen caleg terhadap tugas legislatifnya. Sebagai pemilih, kita harus mampu melihat lebih jauh daripada sekadar uang yang ditawarkan, dan memilih caleg berdasarkan rekam jejak, visi, dan program kerjanya.

Menerima uang atau imbalan materi dari caleg tanpa mempertimbangkan kemampuan dan dedikasi mereka sebagai wakil rakyat adalah tindakan yang merugikan diri sendiri dan masyarakat. Hal ini dapat menyebabkan terpilihnya caleg yang tidak memiliki kompetensi atau kepedulian terhadap kepentingan rakyat, sehingga merugikan proses demokrasi dan pembangunan negara.

Perilaku memilih caleg hanya berdasarkan pemberian uang juga memperkuat budaya politik yang korup dan tidak etis. Ini memberikan sinyal kepada para politisi bahwa mereka dapat memanfaatkan kekuasaan dan sumber daya untuk kepentingan pribadi atau kelompok, tanpa memperhitungkan dampaknya bagi masyarakat luas.

Saatnya bagi masyarakat untuk mengubah paradigma dalam proses pemilihan umum. Daripada membiarkan diri terjebak dalam perangkap politik uang, kita harus lebih memprioritaskan kualitas dan integritas caleg yang akan kita pilih. Memilih caleg yang memiliki rekam jejak yang bersih, kompeten, dan memiliki visi yang jelas untuk kemajuan masyarakat adalah langkah yang lebih bijaksana dan bertanggung jawab.

Sebagai pemilih yang cerdas, kita harus memahami bahwa pemilihan caleg bukanlah sekadar transaksi materi, tetapi juga sebuah amanah untuk memilih pemimpin yang bertanggung jawab dan mampu mewakili aspirasi rakyat dengan baik. Hal ini membutuhkan keterlibatan aktif dalam proses politik, penelitian yang cermat tentang calon yang bersaing, dan kesadaran akan pentingnya memilih berdasarkan prinsip dan nilai-nilai yang benar.

Pemilihan caleg tidak boleh hanya didasarkan pada janji manis atau pemberian uang semata. Sebaliknya, kita harus melihat secara lebih holistik tentang kualitas, integritas, dan komitmen calon tersebut dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat.

Ketika masyarakat mulai memilih berdasarkan kualitas dan integritas, bukan hanya sekadar uang atau imbalan materi, kita dapat membangun budaya politik yang lebih sehat dan bertanggung jawab. Ini adalah langkah awal menuju terwujudnya demokrasi yang kuat dan berpihak pada kepentingan masyarakat luas, bukan hanya segelintir elite politik yang hanya berpikir untuk kepentingan diri sendiri.

Penulis adalah Pimred deteksipos.com

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *