Babel  

Unmuh Babel dan Institut Hijau Indonesia Galang Dialog Kaum Muda Hadapi Krisis Iklim

Pangkalpinang, Deteksi Pos – Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (Unmuh Babel) berkolaborasi dengan Institut Hijau Indonesia sukses menggelar Seminar Nasional dan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Alarm Krisis Iklim dan Dialog Kaum Muda”. Acara ini berlangsung pada 11 Desember 2024 di Auditorium Sofyan Tsauri.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda akan bahaya krisis iklim sekaligus mendorong partisipasi aktif mereka dalam upaya penanggulangannya. Seminar ini menghadirkan narasumber berkompeten, di antaranya perwakilan WALHI Babel, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Alumni Green Leadership Indonesia Batch I, serta Dr. Nurzaidah Putri Dalimunthe, S.Si., M.Si., dosen sekaligus Kepala Bagian Kemahasiswaan dan Alumni Unmuh Babel.

 

Acara ini juga dihadiri berbagai tokoh penting dan perwakilan instansi, seperti Direktur Eksekutif Institut Hijau Indonesia, DLHK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, BPDAS Baturusa Cerucuk Bangka Belitung, Balai PKH XIII Dua Belas Pangkalpinang, serta organisasi kepanduan seperti Pramuka dan HW di Bangka Belitung. Selain itu, Relawan FORDAS yang baru saja dilantik dua minggu sebelumnya turut berpartisipasi dalam mendukung kesuksesan acara ini.

 

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unmuh Babel, Zulkalhajar, dalam sambutannya, menggarisbawahi pentingnya peran mahasiswa dalam menghadapi tantangan krisis iklim.
“Krisis iklim adalah ancaman nyata bagi generasi mendatang. Sebagai generasi intelektual, kita wajib ikut berpartisipasi dalam menanggulanginya. Mari bersama-sama menjaga bumi kita,” tegas Zulkalhajar.

 

Perwakilan Green Leadership Indonesia, Julian, mengapresiasi penyelenggaraan acara ini di Bangka Belitung.
“Kegiatan ini merupakan yang pertama di Bangka Belitung. Kita semua patut mengapresiasinya dan mendukung agenda ini,” ujarnya.

Wakil Rektor 1 Unmuh Babel, Dr. Pratiwi Amelia, M.Pd., B.I., menyampaikan kebanggaannya atas terpilihnya Unmuh Babel sebagai tuan rumah acara ini.
“Hanya delapan provinsi yang dipilih untuk menyelenggarakan kegiatan ini, dan Unmuh Babel dipercaya menjadi salah satu penyelenggara. Ini adalah kehormatan besar bagi kami,” ungkapnya.

Dr. Pratiwi juga menegaskan bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama.

“Tema ini sangat relevan. Mengelola lingkungan agar tetap stabil bukan hanya tugas DLHK, BPDAS, mahasiswa, atau organisasi lingkungan, melainkan kewajiban semua pihak. Kesadaran kolektif ini harus terus digalakkan,” tambahnya.

Ia juga mendorong aksi nyata pasca acara.
“Kita perlu menunjukkan kepada dunia bahwa kita mampu menjaga lingkungan,” pungkas Pratiwi.

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *