Pangkalpinang, Deteksi Pos – Meski memiliki sumber daya alam (SDA) yang terbatas, namun Singapura memiliki industri berbasis SDA yang maju. Sehingga menjadikan negara tersebut menjadi raksasa ekonomi di Asia Tenggara, bahkan dunia.
Lantas bagaimana cara negara yang tidak memiliki hasil tambang tersebut, namun bisa menjadi negara industri? Dikatakan Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) Ridwan Djamaluddin, kunci keberhasilan mereka karena memiliki SDM yang handal.
“Sebagai contoh, Indonesia menjual timah ke Singapura untuk diolah di sana. Setelah jadi, Singapura menjual produk olahan tersebut ke berbagai negara tentu dengan harga yang berkali-kali lipat,” ujar Pj Gubernur dalam sambutannya pada Seminar Pendidikan Pengembangan SDM Unggul dalam Mendorong Revitalisasi Industri Nasional di Graha Timah Pangkalpinang, Sabtu (17/12).
Maka, akhir-akhir ini pemerintah terus mendorong hilirisasi di sektor pertambangan, dan untuk menuju ke sana, tidak hanya bermodalkan pembangunan industri pengolahan dan pemurnian, namun harus didukung dengan kualitas SDM agar dapat mengelola sumber daya mineral di dalam negeri dengan penuh kemandirian.
Dalam hal ini, ia meyakini potensi kualitas SDM Babel sangat mumpuni dan berdaya saing, misalnya bahwa belum lama ini, siswa SMA Babel berhasil meraih juara 1 Olimpiade Sains Nasional (OSN) dalam bidang Fisika.
“Selain itu, pada awal saya menjabat sebagai Pj Gubernur, saya bertemu 3 pemuda Babel yang ternyata berhasil memperoleh beasiswa fulbright,” ujarnya.
Sebagai informasi, beasiswa fulbright merupakan beasiswa pendidikan bergengsi di luar negeri dimana penerimanya akan dibiayai pendidikannya secara penuh atau _fully funded._
Itu semua, merupakan satu dari lain sebagainya yang membuktikan kualitas SDM Bangka Belitung yang tidak kalah dibandingkan provinsi lainnya di tanah air. Tentunya, itu semua harus didukung dengan pendidikan yang berkualitas demi meningkatkan SDM yang handal dan berdaya saing.
Sehingga, selain pihaknya juga terus berupaya menghadirkan program beasiswa bagi generasi muda Babel, dalam seminar yang termasuk dalam rangkaian Rapat Kerja Nasional dan Kongres Luar Biasa Tahun 2022 Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung itu, ia berharap kampus tersebut dapat bekerjasama dengan kampus di Babel untuk menghasilkan SDM yang produktif dan visioner.
“Oleh karena itu, saya berharap ITB dapat bekerjasama dengan UBB dalam segala bidang pendidikan. Itu merupakan salah satu cara bersinergi membangun negeri,” pungkasnya.
Dalam seminar yang bertemakan “Bangsa Pemenang Indonesia Emas 2045” itu, menghadirkan dua narasumber yakni, Direktur Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, Dwi Larso, dan Rektor Universitas Bangka Belitung, Ibrahim.