Bangka, Deteksi Pos – Stasiun Bumi (SB) Bakamla Babel turut serta dalam tim penegakkan ketertiban pertambangan ilegal di wilayah Teluk Kelabat (diluar IUP PT. Timah Tbk), tepatnya disekitar Perairan Belinyu, Jum’at, (22 Juli 2022)
Dalam kegiatan tersebut SB Bakamla Babel diwakili oleh 4 (empat) personil, yaitu Letnan Dua Bakamla Moreno Siahaan, Serka Bakamla Supriyadi, Serka Bakamla Sugiyanto dan Serka Bakamla Ruhiyat.
Dalam kegiatan yang baru berlangsung mulai hari ini, penertiban lebih menitik beratkan kepada pendekatan persuasif yaitu dengan sosialisasi dan edukasi kepada para penambang timah liar/ilegal di wilayah Teluk Kelabat, diluar IUP PT. Timah Tbk.
Dalam kegiatan tersebut juga diikuti oleh beberapa Instansi terkait, yaitu:
-DJPL – KPLP – Kemenhub, 36 Org
-Dishub Prov. Babel, 4 Org
-ESDM, 6 Org
-Dinas Kelautan Perikanan – KKP, 6 Org
-Satpol PP Prov. Babel, 8 Org
-LHK Prov. Babel, 4 Org
-BPBD/Satgas Covid, 4 Org
-Dinas Kominfo Prov. Babel, 4 Org
-KSOP Pangkal Balam, 4 Org
– Kantor Kesehatan Pelabuhan Pangkalpinang 2 Org
-Biro Umum Pemda Babel, 2 Org
-SB Bakamla Babel, 4 Org
-Dinas Kesehatan Prov. Babel, 2 Org.
Ikhwal terbentuknya Tim Penertiban Teluk Kelabat ini berawal dari perintah Dr. Ir. Ridwan Djamaludin, M.Sc selaku PJ. Gubenur Babel.
Ridwan Djamaludin, M.Sc menyampaikan, Sebagai tindaklanjut Kunker Menteri Perhubungan Minggu 03 Juli 2022, perlu dilaksanakan pengawasan dan penjagaan laut di wilayah Kepulauan Bangka Belitung, negara harus hadir, sebagai respon pengaduan masyarakat;
“Dibentuk Tim Penertiban, Dirjen Perhubungan Laut-Direktorat Perhubungan Laut up. Kepala Kantor KPLP Kelas I Tanjung Priok sebagai leader Lapangan dan Instansi terkait : Dishub (sebagai Leader Kordinasi), ESDM, DKP – KKP, Satpol PP, LHK, BPBD/Satgas Covid, Kominfo, KSOP Pangkal Balam, Bakamla Babel, Biro Umum, dan Dinkes,” katanya.
PJ Gubenur Babel mengatakan, dilaksanakan operasi secepatnya, tahap pertama minimal 1 minggu, disiang hari sebagai investigasi dari setiap instansi sesuai Tusi masing-masing dan malam hari bentuk pengintaian untuk bahan evaluasi.
“Pengawasan tahap pertama memakai kapal yang sudah siap dari KPLP, dan berikut silakan ditambah dari DKP, SAR, Kamla dll, dan awal ini difokuskan di Pantai Kelabat oleh karenanya sandar kapal lebih baik disekitar pelabuhan Belinyu,” ujar PJ Gubenur Babel. (tama)