Sumiyati Bersama Ibunya Sudah Tinggal Selama Lebih Dari 3 Tahun di Pondokan Tidak Layak Huni Beralamat di Desa Pemali Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka
Bangka, deteksipos – Seorang perantau yang awalnya berasal dari Sumatera Selatan (Sumsel) bersama ibunya bernama Sumiyati (43) dan Rohali (87) yang telah mempunyai Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kabupaten Bangka. Telah tinggal lebih dari 3 tahun di Pondok miliknya yang beralamat di desa Pemali, Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka.
Tinggal di Pondok beratapkan daun Rumbia, berdindingkan terpal berwarna hitam, dan berukuran sangat sederhana, tanpa kamar mandi dan MCK dirasakan sangat tidak layak untuk di huni sebagai rumah tinggal, Jum’at (18/2).
Saat Deteksipos.com bersama beberapa rekan media meninjau langsung dilokasi yang berada di desa Pemali, terlihat wajah sumringah dari Sumiyati pemilik rumah bersama ibunya, dengan nada yang mendalam akhirnya ia menceritakan awal mula dirinya tinggal ditempat itu.
“Saya awal ikut saudara saya, tinggal di Bangka. Saya sempat kerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit sebagai pemanen buah sawit, dan kerja serabutan juga. Ada uang sedikit demi sedikit saya kumpulkan, setelah bekerja cukup lama akhirnya saya putuskan untuk membeli lahan tanah tempat saya sekarang bermukim dengan harga murah,” terang Sumiyati dengan mata berkaca-kaca karena sedih.
Kemudian, Ia berinisiatif membuat pondokan untuk tempat tinggal di bantu warga dan saudaranya dengan modal seadanya. Kemudian setelah jadi pondok tersebut, ia bersama ibunya tinggal hingga sekarang ini. Untuk listrik penerangan ia menyambung dengan tetangga terdekat.
“Kadang-kadang keluarga saya memberikan bantuan berupa uang maupun perabotan lainnya, dan tetangga sekitar saya sering bantu terutama masalah air bersih, dan juga untuk MCK saya selama 3 tahun lebih menumpang sama tetangga. Untuk listrik kalau saya ada uang saya bantu bayar, tapi pas nggak ada uang tetangga juga tidak memaksa,” ujarnya dengan nada tersedu-sedu.
Mengenai bantuan yang berasal dari pemerintah, dirinya berkata bahwa ibunya pernah diajukan sebagai penerima BLT oleh pihak desa, dan pernah dapat bantuan, begitu juga sembako. Dan saat vaksinasi dapat juga bantuan paket sembako. Tapi hal itu tidak bisa secara terus-menerus atau kontinyu ia dapatkan.
“Ibu saya pernah beberapa kali dapat bantuan BLT dari pihak desa, begitu juga dengan paket sembako. Tapi itu semua tidak secara terus menerus kami dapatkan. Karena kalau tidak ada bantuan dari pemerintah kami harus mengais rezeki sendiri. Kadang bantu cuci baju, ambil upahan membersihkan halaman rumah orang, atau apa saja yang penting halal,” jelasnya.
Mengenai tempat tinggalnya saat ini, sudah ada beberapa kali pendataan maupun surat menyurat dokumentasi sudah pernah diminta, tapi hingga kini tidak kunjung ada realisasi terhadap bangunan tempat ia tinggal. Bahkan yang terakhir ada pendataan terkait pengajuan rumah layak huni, tapi sampai saat ini hal itu tidak kunjung ada kejelasan.
“Saya sangat berharap, kepada pemerintah Desa, Kecamatan, Kabupaten maupun Provinsi, tolonglah bantu orang kecil seperti kami ini. Kalau memang ada program rumah layak huni, ataupun bantuan perumahan gratis untuk warga miskin, tolong kami ini di perhatikan,” ungkapnya dengan penuh harapan.
Sementara itu, Kepala Desa Pemali saat dihubungi melalui telepon selulernya, belum dapat di konfirmasi, dan saat di sambangi alamat rumahnya, ternyata kata tetangganya ia bersama keluarga lagi berkunjung ke rumah sanak saudaranya yang baru meninggal dunia.
Di tempat terpisah, Camat Pemali, Firmansyah saat dihubungi via telepon selulernya, mengatakan bahwa dirinya telah mengetahui hal tersebut. Berdasarkan informasi dari Kadis Kominfotik Kabupaten Bangka, Boy Yandra. Rencana rombongan Kecamatan Pemali, bersama Pemerintah Kabupaten Bangka akan meninjau langsung ke lokasi tersebut, besok pagi, Sabtu (19/2).
“Benar, pak saya selaku Camat Pemali sudah dikasih tau perihal tersebut, oleh Kepala Dinas Kominfotik Kabupaten Bangka, Pak Boy Yandra. Hari ini saya ingin melaporkan hal tersebut, kepada Kepala daerah (Bupati Bangka-red) terkait rencana kami bersama pihak Pemkab Bangka untuk melakukan kunjungan langsung ke lokasi tempat pondok ibu Sumiyati bersama ibunya besok pagi, sekalian kita akan memberi bantuan,” kata Firmansyah. (Amin)