Wisata  

Masyarakat Nelayan Tidak Persoalan, Siapapun Boleh Kerjakan Alur Muara Air Kantung Agar Dapat Terselesaikan

Sekelompok Masyarakat Nelayan Sungailiat, Saat dikonfirmasi Langsung Barada di Halaman Pengadilan PTUN Pangkalpinang

BANGKA, Deteksi – Sekelompok masyarakat Nelayan yang peduli dengan nasib para nelayan yang berada di Muara Air Kantung, Kecamatan Sungailiat. Sangat kecewa sekali dengan adanya sebagian kelompok yang mengatasnamakan masyarakat nelayan yang mengaku sebagai nelayan pembela PT. Pulomas Sentosa, Senin (13/12).

Hal tersebut sudah jelas dan fakta yang nyata mereka kerjakan, telah membuat tumpukan pasir di Muara Air Kantung sudah belasan tahun ini, yang telah menyebabkan alur muara menjadi sempit, yang menjadi dangkal. Mengapa PT. Pulomas Sentosa harus kalian bela, apakah dapat membuat merubah nasib kalian ??? Sudah berapa banyak kah kalian telah menerima uang sogokan untuk membela yang salah,,???!!!.

Saat dikonfirmasi secara langsung sekelompok nelayan Sungailiat, saat berada di parkiran gedung pengadilan tata usaha negara (PTUN) Pangkalpinang, mewakili para nelayan M.Arif (29) kepada Deteksipos.com, saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa permasalahan alur muara Air Kantung Sungailiat sudah lama dialami oleh para nelayan, khususnya para nelayan yang ada di Sungailiat. Setiap hari melewati alur muara tersebut, ketika kapal akan berangkat melaut dan saat kapal akan pulang dari laut untuk bersandar di seputaran lokasi muara tersebut.

“Saya sebagai nelayan sudah 10 tahun beraktifitas, setiap akan pergi melaut dan pulang dari laut selalu lewat alur muara air kantung tersebut. Siapa pun yang melakukan pengerukan alur itu bagi kami para nelayan tidak akan mempermasalahkannya. Terpenting bagi kami alur muara tersebut tidak dangkal lagi dan tidak ada penyempitan agar kapal saat akan melaut maupun pulang tidak kandas lagi, dan tidak harus menunggu air pasang laut,” Jelas Arif.

Senada dengan M. Arif rekannya, Basna (32) juga berujar bahwa selama ini sudah banyak kapal nelayan yang menjadi korban. Baik karena kandas, maupun terjangan ombak yang besar saat air pasang laut, kerena selama ini nelayan yang akan pergi melaut maupun pulang mengharapkan air pasang laut tiba untuk mempermudah kapal masuk alur Muara Air Kantung.

“Kerugian dari pihak nelayan sudah banyak sekali ini. Adakah perhatian dari PT. Pulomas Sentosa kepada para nelayan yang terdampak. Ingat ini demi anak cucu kita di masa depan, kalau muara air kantung ini dibiarkan, air akan semakin dangkal dan muara semakin sempit. Kita mestinya harus bersyukur, izin PT pulo mas sudah dicabut pak gubernur, dan sudah ditunjuk primkopal untuk melakukan penggalian muara ini, muara kita lebar kembali dan dalam tidak dangkal, kita senang bisa keluar masuk muara, kapal menjadi kita aman,” Terangnya.

Kemudian diketahui. pada hari Jum’at (10/12) terpantau sejumlah anggota Lanal Babel mendampingi masyarakat memasang atau menancapkan bendera Primer Koperasi Pangkalan Angkatan Laut (Primkopal) dan bendera negara merah putih di atas gundukan pasir yang berada di muara Air Kantung.

Baik M. Arif maupun rekannya Basna mengatakan bahwa itu atas permintaan dari masyarakat nelayan sendiri untuk didampingi oleh Lanal Babel dan juga Primkopal untuk mengetahui bahwa alur muara Air Kantung Sungailiat, Kabupaten Bangka akan dilakukan pendalaman alur oleh pihak Primkopal.

“Kalau masalah ijinnya sejauh mana kepengurusannya dan kelengkapannya, kami sebagai nelayan tidak tau sampai di situ. Yang jelas memang kami yang meminta kepada pihak Primkopal melalui surat yang disampaikan kepada asosiasi nelayan, kemudian di teruskan kepada pihak Lanal Babel dalam hal ini Primkopal,” Pungkasnya.  (Amin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *