Bupati Bangka, Mulkan SH, MH Bersama Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kabupaten Bangka, Rismi Wira Madonna, S.STP Saat Lakukan Dokumentasi Pembuatan Buku Best Practice di Ruang Baca Literasi
BABEL, Deteksi – Kawasan Pesisir Kampung Nelayan satu Sungailiat, Kabupaten Bangka, kini telah menjadi daerah yang nyaman dan tertata rapi.
Bahkan saat ini, kawasan dulu terkenal kumuh kini bernama Kampung Natak Nelayan satu tersebut menjadi satu di antara 12 contoh pengelolaan kawasan kumuh terbaik di Indonesia melalui program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).
Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kabupaten Bangka, Rismi Wira Madona, S.STP Kamis (23/9/2021).
Dirinya menyebutkan, bahwa Kabupaten Bangka menjadi salah satu daerah yang mampu mengelola kawasan kumuh dan menjadi percontohan bagi daerah lainnya yang ada di Provinsi Babel.
Menurutnya, hari ini ada kegiatan dokumentasi dari Tim Kotaku untuk memasukan Kampung Natak Nelayan satu ini dalam buku nasionasl percontohan pengelolaan kawasan kumuh.
“Kabupaten kita menjadi contoh ataupun pilot project di Babel untuk pembangunan dan pemberdayaan kawasan kumuh se-Indonesia,” Jelasnya.
Dikatakannya, kawasan Kampung Natak Nelayan satu ini bukan hanya sebatas pembangunan fisik semata, melainkan harus dapat dipelihara dan dilestarikan dengan baik fungsi pemanfaatannya untuk lingkungan sekitarnya.
“Kita mendapatkan apresiasi sebagai pemerintah daerah yang baik dan cekatan dalam menerapkan program-program dari pemerintah pusat termasuk program Kotaku ini,” Kata Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kabupaten Bangka.
Sementara itu, Bupati Bangka, Mulkan SH, MH mengutarakan bahwa aset daerah yang telah dibangun ini harus dikelola dan dijaga dengan baik oleh semua kalangan masyarakat yang ada di Kabupaten Bangka.
“Sampai saat ini kita sebagai pemerintah daerah juga telah membentuk kelompok Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk bersama-sama bertanggung jawab terhadap aset kita di Kampung Natak Nelayan satu ini,” Ungkap Mulkan SH, MH.
Ia Melanjutkan, dengan adanya penataan wilayah pesisir di Kawasan Nelayan satu tersebut, membuktikan bahwa ini adalah bentuk pemerataan pembangunan yang dilakukan oleh Pemkab Bangka.
“Maka dari itu, kita harapkan dan kita tekankan tidak ada kecemburuan sosial dan kesenjangan yang terjadi dengan adanya anggapan bahwa pemerintah daerah khususnya Pemkab Bangka tidak peduli dengan perkembangan daerahnya,” Tuturnya. (Amin)